Oleh: Firdaus Malaya Dewi, Nur Latifah, Annisa H. N.
A.
Judul
Efektivitas Implementasi
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam Penanaman Pendidikan Karakter
Peduli Lingkungan di SD 1 Ungaran Yogyakarta
B.
Latar Belakang
Masalah
Bumi merupakan satu-satunya tempat yang bisa dihuni oleh manusia
untuk melangsungkan hidupnya. Jumlah manusia yang tinggal di bumi ini menurut Antoni
van Leeuwenhoek, ilmuwan mikrobilogi pertama di dunia mengemukakan sudah
berkisar Februari 2006, penduduk bumi bertambah setengah miliar jadi 6,5 miliar
jiwa. Itu pertanda sudah banyak sumber daya alam bumi yang di manfaatkan
manusia. Bertambahnya jumlah manusia di bumi maka semakin bertambah pula
pemanfaat sumber daya alam, namun hal ini tidak diimbangi dengan cara menjaga
dan melestarikan bumi.
Perubahan iklim bumi yang begitu
cepat telah menimbulkan berbagai macam musibah. Musibah-musibah tersebut tidak
sedikit telah menelan banyak nyawa manusia. Contoh musibah itu antara lain banjir
bandang, angin topan, badai, kemarau berkepanjangan hingga amblesnya
jalan-jalan utama di berbagai kota. Badan Nasional Penanggulan bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana 2012 akan
didominasi oleh hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor,
kekeringan, puting beliung, dan gelombang pasang. “Data bencana 2002-2012
menunjukan 85 persen bencana di Indonesia adalah hidrometeorologi,” kata Kepala
Puat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.(Vivanews.com,
Minggu 1 Januari 2012)
Perlu
adanya solusi yang tepat dalam meminimalisir musibah-musibah di bumi. Kita
adalah penghuni bumi, maka sudah selayaknya kita berkontribusi dalam menjaga
dan melestarikan alam bumi. Diantara solusi untuk menjaga alam bumi yakni
dengan gerakan penanaman 1000 pohon, gerakan bersepeda dalam mengurangi penggunaan
kenadaraan berbahan bakar minyak bumi, gerakan anti rumah kaca dan masih banyak
lagi solusi lain.
Di bidang
pendidikan salah satu solusi untuk menjaga lingkungan hidup (bumi) yakni dengan
penerapan kebijakan pendidikan
lingkungan hidup. Kebijakan pendidikan lingkunngan hidup merupakan kebijkan
yang bertujuan untuk menanamkan sikap atau karakter peduli terhadap lingkungan
hidup. Sasaran kebijakan PLH ini adalah para siswa di berbagai jenjang
pendidikan di Indonesia. Salah satu sekolah yang mengimplementasikan kebijakan
PLH ini adalah SD 1 Ungaran Yogyakarta. Kebijakan PLH ini telah berlangsung sejak
tahun 2005/2006. Namun kebijakan ini belum ditindaklanjuti dengan penelitian
untuk mengetahui keefektifan kebijakan tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui
sebarapa jauh keefektifan kebijakan PLH ini dalam menanamkan karakter peduli
lingkungan hidup kepada siswa maka diperlukan adanya sebuah penelitan.
C.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
keefektifan Implementasi kebijakan Pendidikan Lingkungan hidup (PLH) di SD 1
Ungaran Yogyakarta?
2.
Bagaimana
respon masyarakat sekolah terhadap kebijakan Pendidikan Lingungan Hidup di SD 1
Ungaran Yogyakarta
D.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui keefektifan implementasi kebijakan Pendididkan Lingkungan Hidup
(PLH) di SD 1 Ungaran Yogakarta.
2.
Untuk
mengetahui masyarakat sekolah terhadap kebijakan Pendidikan Lingkungan di SD 1
Ungaran Yogyakarta.
E.
Luaran yang
diharapkan
Diketahuinya keefektifan implementasi kebijakan Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) pada sekolah-sekolah. Terlebih pada implementasi
kebijakan PLH di SD 1 Ungaran Yogyakarta.
F.
Manfaat
1. Bagi Peneliti
a.
Merupakan wujud
sikap aktif dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah pada
sekolah-sekolah.
b.
Sebagai
tambahan wawasan serta acuan bagi peneliti selanjutnya.
2. Bagi Sekolah
a.
Bahan evaluasi
untuk program kebijakan PLH dalam menanamkan karakter cinta lingkungan hidup
kepada siswa
b.
Bahan referensi
dalam menciptakan program-program baru sebagai implementasi kebijakan PLH di
sekolah
3. Bagi Pemerintah
1.
Sebagai bahan
rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan pendidikan
2.
Sebagai
informasi terkait implementasi Kebijkan Pendidikan Lingkungan Hidup di lembaga
pendidikan khususnya di Sekolah Dasar 1 Ungaran Yogyakarta
G.
Tinjauan
Pustaka
1. Lingkungan Hidup
Menurut Prof. Dr. Emil Salim Lingkungan
Hidup adalah segala benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati
dan mempengaruhi hal-hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Menurut UU
No.4 Tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan Hidup, jumto UU No.
23 Tahun 1997, Pasal I bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
lainnya.
2.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Menurut kamus besar bahasa
indonesia, kata lestari artinya tetap selama-lamanya, kekal, tidak berubah
sebagai sediakala, melestarikan = menjadikan (membiarkan) tetap tidak berubah
dan serasi: cocok, sesuai, berdasarkan kamus ini melestarikan, keserasian, dan
keseimbangan lingkungan berarti membuat tetap tidak berubah atau keserasian dan
keseimbangan lingkungan.
Pelestarian lingkungan hidup adalah
rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan
perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu
mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengelolaan lingkungan
hidup (UU Lingkungan Hidup No 23 Tahun 1997)
3. Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup melalui Kebijakan PLH
Kebijakan Lingkungan Hidup (PLH)
dirumuskan oleh IUCN (1970) yakni “Environmental education is the process of
recognising values and clatifiying concept in order to develop skills and
attitudes necessary to understand and appreciate the interrelatedness among
man, his culture and his biophysical surrounding. Environmental Education also
entails practice in decision making and self formulation of a code of behaviour
about issues concering environmental quality.”
Pendidikan lingkungan adalah proses
mengenai nilai, dan konsep clatifiying dalam rangka untuk mengembangkan
ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai keterkaitan
antara manusia, budaya dan biofisik sekitarnya.Penddikan lingkungan hidup juga
mencakup praktek dalam pengambilan keputusan dan perumusan diri kode perilaku
tentang isu-isu mengenai kualitas lingkungan. Tujuan
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) secara internasional sesuai rumusan Belgrade
Charter antar lain :
·
Untuk
mengembangkan kesadaran yang jelas, kekhawatiran tentang ekonomi, sosial,
politik dan ekologi saling ketergantungan di perkotaan dan pedesaan
·
Untuk memberikan setiap orang dengan peluang
untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap, komitmen dan keahlianyang
dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan hidup
·
Untuk membuat
model dan bentuk baru perilaku individu, kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan terhadap lingkungan.
4. Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup SD 1 Ungaran Yogyakarta
Bagaimanapun tumbuh berkembangnya
karakter bangsa sangat tergantung dengan kesuburan dan kualitas iklim berbagai
komponen yang berperan penting dalam pembangunan karakter, yakni sekolah. (hal
173)
SD Ungaran 1 Yogyakarta merupakan
sebuah sekolah yang mempunyai Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). PLH
merupakan pendidikan yang menanamkan rasa kepekaan untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan sekitar kepada seluruh warga sekolah terutama pada para
siswa agar mempunyai kesadaran atas lingkungannya.
PLH di SD ini adalah hasil kerjasama dengan
BLH Yogyakarta. Penyusunan PLH ini dimulai dari menyesuaikan dengan Visi Misi
sekolah, selanjutnya dilanjutkan dengan penguatan SDM (guru,karyawan),
selanjutnya meningkatkan partisipasi dan yang terakhir adalah sarana dan
prasarana
Di sini siswa juga memberi
kontribusi untuk sekolah berupa penyumbangan 1 pohon untuk diberikan kepada
sekolah. Salah satu contoh program yang ada di SD N Ungaran 1 ialah “SEMUTLIS”
atau “Sepuluh Menit Untuk Taman dan Lingkungan Sekolah”, semutlis ini
dilaksanakan sepuluh menit sebelum masuk
kelas yakni pk 06.50, seluruh warga sekolah baik guru karyawan dan murid
membersihkan taman dan lingkungan agar nyaman dan bersih.
5. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Siswoyo, dkk.2006)
William
Berkovitz (2002:45) memberikan devinisi karakter sebagai serangkaian ciri-ciri
psikologis individu yang mempengaruhi kemampuan pribadi dan kecenderungan
berfungsi secara moral. Secara singkat karakter diartikan sebagai tersusun atas
ciri-ciri yang akan memandu seseorang melakukan hal-hal yang benar atau tidak
akan mengerjakan hal-hal yang tidak benar.
Karakter
berkaitan dengan nilai-nilai, penalaran
dan perilaku dari seorang. Dengan
demikian pendidikan karakter tidak bisa
hanya diceramahkan, atau dipaksakan lewat proses indroktinasi
berselubung pendidik. Pendidikan karakter perlu di dasarkan pada strategi yang
tepat.
Pendidikan karakter berkaitan dengan
pengembangan nilai-nilai, kebiasaan – kebiasaan yang baik, dan sikap yang
positif guna mewujudkan individu yang dewasa
dan bertanggung jawab. Jadi pendidikan karakter berkaitan dengan
pengembangan kemampuan pada diri peserta
didik untuk merumuskan ke mana tujuan
hidupnya, dan apa saja yang baik yang harus dilakukan dan apa saja yang jelek
yang harus dihindari dalam mewujudkan
hidup itu. Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan proses yang
berlangsung terus menerus tiada kenal
kata henti.
Peduli lingkungan adalah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. (Darmiyati Zuchdi, hal :169, 2011).
H.
Metode
Pelaksanaan
1.
Ruang Lingkup Penelitian
a. Ruang Lingkup Subjek
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi kajian pokok
penelitian. Sehingga dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa
Seekolah Dasar 1 Ungaran Yogyakarta.
b. Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi merupakan tempat dimana sesuatu berada. Penelitian ini
dilaksanakan di Sekolah Dasar 1 Ungaran Yogyakarta.
2.
Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pada kajian pustaka, maka jenis penelitian ini adalah
jenis penelitian survei. Menurut Irawan Soehartono (2002:54) bahwa penelitian
survei adalah penelitian pengamatan yang berskala besar pada kelompok-kelompok
manusia. Bahan-bahan yang dikumpulkan dalam survei adalah data yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari berjalan secara wajar.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2009:134). Metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini antara lain:
a.
Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan
pedoman wawancara yang berisi tentang garis besar pokok pertanyaan wawancara.
Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara terpimpin. Kalimat atau
pertanyaan dapat diperdalam dan dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan,
terutama yang terkait dengan rumusan masalah penelitian ini.
b.
Observasi
Observassi menurut Sutrisno Hadi
dalam Sugiyono (2010) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses – proses pangamatan dan ingatan.
c.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah “mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
rapat, legger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2007:236).
Metode dokumenter digunakan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan yang kesemuanya menunjang terhadap proses
penelitian ini.
4.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai
adalah analisis deskriptif, yang bermaksud menggambarkan obyek penelitian
sebagaimana adanya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif. Terhadap data yang bersifat kualitatif, Suharsimi
Arikunto (2009:232) mengemukakan bahwa data dapat digambarkan dengan kata-kata
atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori, untuk memperoleh kesimpulan.
I.
JADWAL KEGIATAN
Persiapan, pelaksanaan, penyususnan laporan
NO
|
Rencana Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Persiapan dan Perencan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Perizinan Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Observasi di SD
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Perencanaan Perangkat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pembuatan Perangkat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Pelaksanaan Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Analisa data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Konsultasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Penulisan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Pengumpulan laporan penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Persiapan presentasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Seminar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Revisis Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Pengumpulan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J.
Rancangan Biaya
Bahan habis pakai, peralatan penunjang plm,
perjalanan, lain-lain.
No
|
Rincian Biaya
|
Sub Jumlah
|
Jumlah
|
1.
|
Persiapan :
a.
Penyusunan
Proposal
b.
Transportasi
c.
Administrasi
Penelitian
d.
Administrasi
Perizinan
|
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
Rp100.000,00
Rp 50.000,00
|
Rp250.000,00
|
2.
|
Pelaksanaan :
a.
Transportasi
Observasi
b.
Konsumsi
Peneliti
c.
Komunikasi
d.
Dokumentasi
e.
Perlengkapan
f.
Buku
Pedoman dan Luaran Hasil Penelitian
g.
Pembuatan
Laporan Hasil Penelitian
h.
Kenang-kenangan
untuk Pihak Sekolah
|
Rp200.000,00
Rp100.000,00
Rp100.000,00
Rp100.000,00
Rp 50.000,00
Rp450.000,00
Rp100.000,00
Rp100.000,00
|
Rp1.250.000,00
|
3.
|
Total
|
|
Rp1.500.000,00
|
K.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pigai, Rudolf. 2009.
Materi-ceramah-pendidikan-lingkungan-hidup-di-smp-ypf-kk.pdf.Adobe Reader.di
Download Rabu 25 April 2012.
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Siswoyo, dkk. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori
dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press